Tuesday 15 October 2013

Semoga dosa mendekatkanmu dengan tuhanmu


Kisah 1
Badruddin al-Hasani adalah seorang ulama' besar pada zamannya.Satu hari dia menyuruh anak muridnya mengirimkan pesananya yang berbentuk seuncang wang kepada semua pelacur di Syam ,dia juga menyuruh anak muridnya mengatakan kepada para pelacur itu supaya mendoakannya supaya sentiasa berada dalam agama tauhid dan sentiasa dinaungi petunjuk Allah .
            Pelacur-pelacur yang menerima wang dan pesanan itu tersentak kerana menyedari bahawa diri mereka yang kotor dan digelar sampah masyarakat diminta mendoakan ulama' yang besar .Akhirnya mereka sedar akan perbuatan mereka selama ini dan menjadi wanita yang solehah serta dekat dengan Allah .


Kisah 2
          Satu hari,Rasulullah meminta seorang pemuda untuk pergi ke satu tempat untuk menyelesaikan sesuatu urusan .Dalam perjalanan ,lelaki itu terpandang bilik air dan di dalamnya seorang wanita sedang mandi .Lelaki itu tersentak dan sangat merasa bersalah ,walhal yang dilihatnya hanyalah bayangan bukan melihat secara terus tubuh wanita itu kerana dilindungi tabir.
            Lelaki itu terus melarikan diri ke satu bukit dan terus menangis ,sampai selepas waktu asar barulah dia turun untuk mendapatkan bekalan minuman daripada orang yang melintasi kawasan bukit itu .Begitulah rutinnya setiap hari ,asyik menangis di atas bukit itu .Rasulullah mula bimbang kerana tiada pengkhabaran mengenai pemuda tersebut .Lantas baginda meminta Umar dan seorang lagi sahabatnya untuk mencari pemuda tersebut .
            Umar dan sahabatnya mencari-cari pemuda tersebut dan akhirnya tiba di kawasan pemuda tersebut bersembunyi .Mereka terjumpa seorang lelaki di situ dan bertanyakan perihal pemuda yang hilang itu .Lelaki itu menanyakan adakah lelaki yang dimaksudkan itu adalah kaki menangis ,sekiranya ya mereka boleh menemuinya selepas waktu asar ketika dia meminta segelas susu daripadanya .Umar dan sahabatnya menunggu sampai tiba waktu asar dan sememangnya benar lelaki yang kuat menangis itulah yang dicari mereka .
              Umar dan sahabatnya menyuruh pemuda itu pulang ,tetapi pemuda itu enggan kerana begitu takut dengan dosanya .Pemuda itu akhirnya dibawa pulang oleh Umar dan sahabatnya kerana dia yang lemah tidak berdaya itu tidak mampu nak melawan Umar yang sasa itu .
 
              Setibanya di hadapan Rasulullah pemuda itu menanyakan dengan perasaan bimbang ,adakah turunnya ayat-ayat al-Quran atau wahyu mengenainya ,Rasulullah menjawab tidak .Tiba-tiba kaki pemuda itu terasa seperti semut-semut dan dia mengadukan hal itu kepada Rasulullah .Rasulullah menjawab itu adalah sakratul maut ,baginda melihat wajah pemuda itu begitu bersih dan berseri-seri seolah-olah sudah bersedia untuk menemui Allah .Rasulullah menanyakan apa yang diharapkannya ketika ini ,pemuda itu menjawab rahmat Allah .Rasulullah mengatakan tiadalah keadaan hamba seperti ini melainkan Allah memperkenankan hajatnya .

Cara untuk menghindari DOSA



Kali ini ,ana menghasilkan artikel yang serba ringkas berbentuk tips ..semoga bermanfaat:
1.Cari suasana yang baik -seperti kisah seorang lelaki yang membunuh 100 orang
2.Cari sahabat yang baik-sahabat ibarat  penjual minyak wangi dan tukang besi
3.Sentiasa mengingati azab Allah -seorang lelaki sanggup membakar tangannya kerana berkeinginan melakukan maksiat
4.Jangan biarkan terdapat waktu kosong,penuhkan dengan aktiviti yang bermanfaat -masa itu kehidupan (Hassan al-Banna)

Waktu Waktu Haramnya Puasa dan Mengenal Tasyrik



Puasa ada yang wajib seperti puasa pada Bulan Ramadlan dan ada pula yang sunnah,Puasa bagian dari ibadah,namun tidak semuanya puasa itu masuk ibadah,karna ada waktu waktu tertentu yang tidak memperbolehkan melakukan puasa.
Waktu Waktu Haramnya Puasa dan Mengenal Tasyrik
Waktu haram puasa
Waktu haram puasa adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa. Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.
  • Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal )
  • Berpuasa pada Hari Raya Idul Adha ( 10 Zulhijjah )
  • Berpuasa pada hari-hari Tasyrik ( 11, 12, dan 13 Zulhijjah )
Selain hari-hari tersebut, ada pula waktu dimana umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, yaitu ketika ada kerabat atau teman yang sedang mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai jika seseorang hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga hubungan dengan kerabat atau masyarakat) ditinggalkan.
Hadits Mengenai Hari Tasyrik
Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah hari dimana diharamkan untuk berpuasa, hari tasyrik bertepatan dengan tanggal 11,12,13 Dhzuhijjah. Pada hari-hari itu jamaah haji berada di Mina untuk melontar jamrah dan mabit. Pada hari-hari ini umat Islam masih diperbolehkan melakukan penyembelihan hewan Qurban.
Dalam suatu riwayat disebutkan :
عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَلَى أَبِيهِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، فَقَرَّبَ إِلَيْهِمَا طَعَامًا ، فَقَالَ : كُلْ . قَالَ : إِنِّي صَائِمٌ . قَالَ عَمْرٌو : كُلْ ، فَهَذِهِ الأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِفِطْرِهَا ، وَيَنْهَى عَنْ صِيَامِهَا . قَالَ مَالِكٌ : وَهِيَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . صححه الألباني في صحيح أبي داود .
Dari Abi Murrah Maula (bekas budak) Umi Hani, Bahwa ia bersama Abdullah bin Amr datang kepada ayahnya Amru bin Ash, Maka disuguhkanlah kepada mereka berdua makanan. Ia (Amr bin Ash), “Makanlah”. Ia (Abdullah bin Amr) menjawab, “Aku sedang puasa”. Maka Amr bin Ash berkata, “Makanlah, karena hari ini adalah hari dimana Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk berbuka (makan) dan melarang dari berpuasa pada hari ini”. Malik berkata, “(yang dimaksud) Itulah hari-hari tasyriq”
(Dishohihkan Oleh Syeikh al-Albany dalam Shohih Sunnan Abi Daud)
اليوم الحادي عشر من ذي الحجة والثاني عشر والثالث عشر ، تسمى أيام التشريق
Hari 11, 12 dan 13 Dzulhijjah adalah Hari Tasyrik
1. Hari Raya Idul Fithri
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)
2. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى – رواه مسلم
Sesungguhnya hari itu (tasyrik) adalah hari makan, minum dan zikrullah (HR Muslim)
4. Puasa sehari saja pada hari Jumat
Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tidak sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.
5. Puasa pada hari Syak
Hari syah adalah tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
6. Puasa Selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
7. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.
8. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya
Seorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar‘i.
Dalam kondisi itu suami berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf. Sabda Rasulullah SAW Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada dihadapannya. Karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk mengejar yang sunnah.
Sekian Penjelasan Mengenai Waktu Waktu Haramnya Puasa dan Mengenal Tasyrik
Mohon maaf apabila ada yang salah maupun masih ada yang kurang.